Menggunakan Fdisk
Fdisk, sebagai nama sebuah tool pengatur partisi, sudah cukup populer baik
dikalangan pengguna dos dan pengguna linux. Di Linux, fdisk juga berperan untuk
mengatur partisi, baik menghapus, dan membuat partisi. Bagi pengguna yang
terbiasa menggunakan fdisk di dos, penggunaan fdisk di Linux mungkin akan
membingugkan karena memiliki menu yang berbeda.
Fdisk dijalankan hanya dengan akses root. Untuk mengatur partisi di suatu
harddisk, maka dalam memanggil fdisk harus diesertakan nama devicenya.
misalkan /dev/sda atau /dev/hda. Jika nama device harddisk tidak disebutkan, maka
fdisk tidak mau jalan dan tetep menanyakan device harddisk yang ingin diolah.
Kurang lebih perintah untuk melakukan fdisk akan menjadi seperti fdisk / dev/sda
Stelah fdisk dibuka, akan disuguhi menu sebagai berikut
p – untuk menampilkan daftar partisi yang ada
n – untuk membuat part isi baru
d – untuk menghapus parti si
q – keluar dari fdisk tanpa melakukan perubahan apapun
w – menuliskan perubahan atau partisi baru ke harddisk dan kemudian keluar
Semua perubahan, pengaturan yang anda lakukan tidak akan diterapkan jika anda
belum menggunakan perintah W tadi.
Jika anda menekan P maka jika harddisk sudah berisi tabel partisi, maka akan
terlihat sebagai beriku t:
menunjukkan informasi geomteris dari harddisk yang digunakan. Walaupun tidak
terlalu akurat. Besarnya ukuran unit, seperti yang ditunjukkan diatas adalah jumlah
head dikalikan jumlah sector/track dikalikan 512 bytes untuk setiap sectornya.
Kemudian satu b lock itu berukuran unit size dibagi dengan 1024.
Didalam daftar tabel partisi yang ditampilkan oleh fdisk, kolom Device
menunjukkan identitas partisi. Nama device inilah yang nanti sering digunakan
untuk operasi partisi, yang salah satu fungsinya adalah proses moutning. Pada
kolom kedua, Boot, hanya menunjukkan apakah partisi tersebut memiliki flag boot
atau tidak. Jika dalam partisi terdapt flag boot, maka dalam kolom tersebut terdapat
tanda asterisk. Flag boot ini di beberapa sistem operasi terkdang dibutuhkan. Untuk
kasus diLinux, asalkan harddisk dan bios pengenalnya cukup standart, kehadiran
flagboot ini tidak terlalu signifikan. Pada kolom ketiga dan keempat, adalah kolom
star dan end. Start dan End ini merupakan urutan Cylinder yang digunakan.
Misalkan seperti pada baris ke-6, /dev/hdaa1 disana terletak pada cylinder nomer 1 hingga cylinder nomer 61. kemudian pada baris ke-8, /dev/hda5 terletak pada
cylinder nomer 62 hingga nomer 183. Pada kolom kelima adalah kolom jumlah
block. Walaupun kolom block ini tidak menunjukkan ukuran partisi secara valid,
tapi setidaknya dapat merepresentasikan ukuran partisi yang digunakan. Angka
yang terdapat dalam block kurang lebih menunjukkan ukuran partisi dalam satuan
Kilo atau ribuan. jadi kembali ke contoh pada barus ke-6, /dev/hda1 memiliki
ukuran kurang lebih 489951 ribu bytes, atau kurang lebih 489 Mega byte.
Perbedaan angka yang tercantum pada fdisk dengan ukuran partisi yang didapat
kira-kira sekitar plus-minus 10% Untuk jumlah block yang diberi tanda plus seperti
pada baris ke-8 hal ini dikarenakan jumlahnya yang ganjil. Karena secara prinsip
jumlah cylinder hendaknya integer , tidak memiliki nilai pecahan. Karena besarnya
partisi sehingga jumlah cylinder dan jumlah block terhitung ada sedikit ke tidak
konsistensian. Untuk penggunaanya di tingkat atas, tidak terllau berpengaruh, cara
untuk mengira-ngira ukuran partisi juga masih berlaku. pada kolom keenam dan
ketujuh yaitu kolom untuk menunjukkan identitas dari partisinya. secara pokok,
identitas dikenal dengan identitas angka dan huruf pada kolom ID, sedangkan pada
kolom system adalah nama panjang dari iden titas partisi yang digunakan.
Membuat partisi
Pertama-tama dari konsole, kita mengetik
1| fdisk /dev/sdb
Dimana menunjukkan harddisk yang dipasang adalah harddisk SATA yang kedua.
Jika kita perhatikan, untuk harddisk terkini yang memiliki ukuran besar, jika
menggunakan fdi sk akan muncul peringata seperti beriku t
dengan harddisk yang digunakan berukuran tersebut. Hanya saja, harddisk yang
akan digunakan mungkin akan mengalami kesulitan apa bila digunakan pada mesin
lama. Peringatan diatas muncul karena jumlah cylinder dalam harddisk lebih besar
dari 1024 atau sekitar lebih besar dari 8,5 GB.
Kemudian sebelum kita lakukan operasi sebaiknya dilihat dulu daftar partisi yang
ada. Karena memang pada awalnya partisi belum dibuat, maka hanya menunjukkan
informasi konfigurasi harddi sk saja
255*63*512*60801=500105249280 bytes. Ya, memang ada sedikit selisih 2 MB
dari perhitungan yang ada. Selisih ini tinggal dimungkinkan karena ukuran harddisk
yang teramat besar . Semakin besar ukuran harddisk, selisih yang terjadi pun juga
akan semakin besar.
Setelah kit amelihat ukuran harddisk, kita lalu dapat merencanakan bagaimana
harddisk kita nanti akan dipartisi. Oke.. misalkan dengan harddisk 500GB, kita akan
berencana membuat partisi swap sebesar 2 GB. Kemudian partisi untuk system
sekitar 100GB kemudian si sanya kita gunakan untu k partisi /home..
Stelah pembagian partisi sudah kita rencakanm, kemudian mari kita kerjakan.
tombol yang ditekan di ilustrasikan dengan cetak tebal
extended partisi untuk menampung sisan ya.
extended. Seperti yang kita rencanakan tadi, partisi swap kita buat sebesar 2GB.
menuliskan perubahan yang sudah kita lakukan kedalam harddisk.
Walaupun Fdisk dapat mengenali berbagai macam tipe filesystem, tetapi fdisk tidak
dapat langsung melakukan pembuatan filesystem untuk filesystem yang
bersangkutan. Misalkan, kita membuat partisi dan ingin kita set sebagai FAT32.
Dengan perintah T, kita dapat menindent ifikasikan bahwa partisi tersebut FAT32,
tetapi tetap saja, partisi tersebut belum diformat sebagai FAT32.
Untuk melihat daftar filesystem yang dikenali oleh fdisk, kita dapat melihat dengan
memberikan perintah L
perintah yang digunakan adalah D.
Memformat partisi.
Apabila harddisk telah dipartisi, maka harddisk itu telah dipetakan kedalam
section, tetapi section-section itu masih kosong. Jika harddisk diibaratkan gedung
perpustakaan yang baru saja dibangun, maka rak buku, papan petunjuk, dan katalog
buku hendaknya disiapkan dahulu sebelum buku-buku dimasukkan untuk disimpan.
Jika sebuah partisi diibaratkan sebuah buku, maka filesystem ibarat kertas yang
digunakan untuk menulis. Berbeda jenis kertas yang dipakai, berapa garis yang
tersedia didalam satu halaman, sangat menentukan bagaimana proses kita menulis
di buku tersebut. Dan tentunya kalau kertas belum di pasang kedalam buku, kita
tidak bisa menulis i buku tersebut.
Didalam Linux, filesystem yang standart digunakan adalah ext2 dan ext3.
Filesystem ext3 mirip dengan ext2 ditambah dengan pencatatan proses penulisan
disk yang disebut dengan journal. Journal itu membuat sistem dapat pulih lebih
cepat apalagi li strik mati secara tiba-tiba.
Tool yang umum digunakan untuk membuat filesystem ext2 atau ext3 adalah
mke2fs. Perintah ini umum tersimpan di directory /sbin. Aplikasi mkfs.ext2 dan
mkfs.ext3 merupakan penyerderhanaan dari mke2fs yang pada prosesnya juga
menggunakan mke2fs yang sudah ditambahi ops i-opsi spesifik.
SPECIAL THANKS for UGOS. Terima kasih atas ilmu yang diberikan.
Fdisk, sebagai nama sebuah tool pengatur partisi, sudah cukup populer baik
dikalangan pengguna dos dan pengguna linux. Di Linux, fdisk juga berperan untuk
mengatur partisi, baik menghapus, dan membuat partisi. Bagi pengguna yang
terbiasa menggunakan fdisk di dos, penggunaan fdisk di Linux mungkin akan
membingugkan karena memiliki menu yang berbeda.
Fdisk dijalankan hanya dengan akses root. Untuk mengatur partisi di suatu
harddisk, maka dalam memanggil fdisk harus diesertakan nama devicenya.
misalkan /dev/sda atau /dev/hda. Jika nama device harddisk tidak disebutkan, maka
fdisk tidak mau jalan dan tetep menanyakan device harddisk yang ingin diolah.
Kurang lebih perintah untuk melakukan fdisk akan menjadi seperti fdisk / dev/sda
Stelah fdisk dibuka, akan disuguhi menu sebagai berikut
1| root@fullbox:~# fdisk /dev/hdaKemudian tekan M unt uk melihat menu yang tersedia di fdisk
2|
3| The number of cylinders for this disk is set to 2491.
4| There is nothing wrong with that, but this is larger than
1024,
5| and could in certain setups cause problems with:
6| 1) software that runs at boot time (e.g., old versions of
LILO)
7| 2) booting and partitioning software from other OSs
8| (e.g., DOS FDISK, OS/2 FDISK)
9|
10|Command (m for help):
1| Command action
2| a toggle a bootable flag
3| b edit bsd disklabel
4| c toggle the dos compatibility flag
5| d delete a partition
6| l list known partition types
7| m print this menu
8| n add a new partition
9| o create a new empty DOS partition table
10| p print the partition table
11| q quit without saving changes
12| s create a new empty Sun disklabel
13| t change a partition's system id
14| u change display/entry units
15| v verify the partition table
16| w write table to disk and exitSecara umum, untuk mengatur partisi, perintah dasar yang digunakan adalah
17| x extra functionality (experts only)
18|
19|Command (m for help):
p – untuk menampilkan daftar partisi yang ada
n – untuk membuat part isi baru
d – untuk menghapus parti si
q – keluar dari fdisk tanpa melakukan perubahan apapun
w – menuliskan perubahan atau partisi baru ke harddisk dan kemudian keluar
Semua perubahan, pengaturan yang anda lakukan tidak akan diterapkan jika anda
belum menggunakan perintah W tadi.
Jika anda menekan P maka jika harddisk sudah berisi tabel partisi, maka akan
terlihat sebagai beriku t:
1| Disk /dev/hda: 20.4 GB, 20490559488 bytesPada baris pertama itu menunjukkan informasi ukuran harddisk. pada baris kedua
2| 255 heads, 63 sectors/track, 2491 cylinders
3| Units = cylinders of 1 6065 * 5 12 = 8225280 bytes
4|
5| Device Boot Start End Blocks Id
System
6| /dev/hda1 * 1 61 489951 83
Linux
7| /dev/hda2 62 2491 19518975 5
Extended
8| /dev/hda5 62 183 979933+ 82
Linux swap / Solaris
9| /dev/hda6 184 2491 18538978+ 8e
Linux LVM
menunjukkan informasi geomteris dari harddisk yang digunakan. Walaupun tidak
terlalu akurat. Besarnya ukuran unit, seperti yang ditunjukkan diatas adalah jumlah
head dikalikan jumlah sector/track dikalikan 512 bytes untuk setiap sectornya.
Kemudian satu b lock itu berukuran unit size dibagi dengan 1024.
Didalam daftar tabel partisi yang ditampilkan oleh fdisk, kolom Device
menunjukkan identitas partisi. Nama device inilah yang nanti sering digunakan
untuk operasi partisi, yang salah satu fungsinya adalah proses moutning. Pada
kolom kedua, Boot, hanya menunjukkan apakah partisi tersebut memiliki flag boot
atau tidak. Jika dalam partisi terdapt flag boot, maka dalam kolom tersebut terdapat
tanda asterisk. Flag boot ini di beberapa sistem operasi terkdang dibutuhkan. Untuk
kasus diLinux, asalkan harddisk dan bios pengenalnya cukup standart, kehadiran
flagboot ini tidak terlalu signifikan. Pada kolom ketiga dan keempat, adalah kolom
star dan end. Start dan End ini merupakan urutan Cylinder yang digunakan.
Misalkan seperti pada baris ke-6, /dev/hdaa1 disana terletak pada cylinder nomer 1 hingga cylinder nomer 61. kemudian pada baris ke-8, /dev/hda5 terletak pada
cylinder nomer 62 hingga nomer 183. Pada kolom kelima adalah kolom jumlah
block. Walaupun kolom block ini tidak menunjukkan ukuran partisi secara valid,
tapi setidaknya dapat merepresentasikan ukuran partisi yang digunakan. Angka
yang terdapat dalam block kurang lebih menunjukkan ukuran partisi dalam satuan
Kilo atau ribuan. jadi kembali ke contoh pada barus ke-6, /dev/hda1 memiliki
ukuran kurang lebih 489951 ribu bytes, atau kurang lebih 489 Mega byte.
Perbedaan angka yang tercantum pada fdisk dengan ukuran partisi yang didapat
kira-kira sekitar plus-minus 10% Untuk jumlah block yang diberi tanda plus seperti
pada baris ke-8 hal ini dikarenakan jumlahnya yang ganjil. Karena secara prinsip
jumlah cylinder hendaknya integer , tidak memiliki nilai pecahan. Karena besarnya
partisi sehingga jumlah cylinder dan jumlah block terhitung ada sedikit ke tidak
konsistensian. Untuk penggunaanya di tingkat atas, tidak terllau berpengaruh, cara
untuk mengira-ngira ukuran partisi juga masih berlaku. pada kolom keenam dan
ketujuh yaitu kolom untuk menunjukkan identitas dari partisinya. secara pokok,
identitas dikenal dengan identitas angka dan huruf pada kolom ID, sedangkan pada
kolom system adalah nama panjang dari iden titas partisi yang digunakan.
Membuat partisi
Pertama-tama dari konsole, kita mengetik
1| fdisk /dev/sdb
Dimana menunjukkan harddisk yang dipasang adalah harddisk SATA yang kedua.
Jika kita perhatikan, untuk harddisk terkini yang memiliki ukuran besar, jika
menggunakan fdi sk akan muncul peringata seperti beriku t
1| The number of cylinders for this disk is set to 60801.Ya.. seperti yang tertulis pada peringatan tersebut. Sebenarnya tidak masalah
2| There is nothing wrong with that, but this is larger than
1024,
3| and could in certain setups cause problems with:
4| 1) software that runs at boot time (e.g., old versions of
LILO)
5| 2) booting and partitioning software from other OSs
6| (e.g., DOS FDISK, OS/2 FDISK)
dengan harddisk yang digunakan berukuran tersebut. Hanya saja, harddisk yang
akan digunakan mungkin akan mengalami kesulitan apa bila digunakan pada mesin
lama. Peringatan diatas muncul karena jumlah cylinder dalam harddisk lebih besar
dari 1024 atau sekitar lebih besar dari 8,5 GB.
Kemudian sebelum kita lakukan operasi sebaiknya dilihat dulu daftar partisi yang
ada. Karena memang pada awalnya partisi belum dibuat, maka hanya menunjukkan
informasi konfigurasi harddi sk saja
1| Disk /dev/sdb: 500.1 GB, 500107862016 bytesDari informasi itu kita mengetahu kalau harddisk yan gkita gunakan berukuran sekitar 500 GB. Dan kita pun dapat dengan yakin mengetahui bahwa
2| 255 heads, 63 sectors/track, 60801 cylinders
3| Units = cylinders of 1 6065 * 5 12 = 8225280 bytes
4|
255*63*512*60801=500105249280 bytes. Ya, memang ada sedikit selisih 2 MB
dari perhitungan yang ada. Selisih ini tinggal dimungkinkan karena ukuran harddisk
yang teramat besar . Semakin besar ukuran harddisk, selisih yang terjadi pun juga
akan semakin besar.
Setelah kit amelihat ukuran harddisk, kita lalu dapat merencanakan bagaimana
harddisk kita nanti akan dipartisi. Oke.. misalkan dengan harddisk 500GB, kita akan
berencana membuat partisi swap sebesar 2 GB. Kemudian partisi untuk system
sekitar 100GB kemudian si sanya kita gunakan untu k partisi /home..
Stelah pembagian partisi sudah kita rencakanm, kemudian mari kita kerjakan.
tombol yang ditekan di ilustrasikan dengan cetak tebal
1| Command (m for help): nPartisi untuk system sebesar 100GB sudah kita tetapkan, kemudian kita buat
2| Command action
3| e extended
4| p primary partition (14)
5| p
6| Partition number (14): 1
7| First cylinder (160801, default 1):<ENTER>
8| Using default value 1
9| Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (160801, default
60801): +100000M
extended partisi untuk menampung sisan ya.
1| Command (m for help): nKemduian kita buat partisi untuk swapnya. Partisi swap kita buat didalam partisi
2| Command action
3| e extended
4| p primary partition (14)
5| e
6| Partition number (14): 2
7| First cylinder (1216060801, default 12160):<ENTER>
8| Using default value 1
9| Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (1216060801,
default 60801): <ENTER>
extended. Seperti yang kita rencanakan tadi, partisi swap kita buat sebesar 2GB.
1| Command (m for help): nKemudian si sanya kita buat untuk partisi /home
2| Command action
3| l logical (5 or over)
4| p primary partition (14)
5| l
6| First cylinder (1216060801, default 12160):<ENTER>
7| Using default value 1
8| Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (1216060801,
default 60801): +2000M
1| Command (m for help): nSetelah selesai lal u kita coba melihat has il partisi yang kita buat
2| Command action
3| l logical (5 or over)
4| p primary partition (14)
5| l
6| First cylinder (1241060801, default 12410):<ENTER>
7| Using default value 1
8| Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (1241060801,
default 60801): <ENTER>
1| Command (m for help): pKemudian ki ta dapat juga menambahkan informasi boo tloader ke partisi /dev/sdb1
2|
3| Disk /dev/sdb: 500.1 GB, 500107862016 bytes
4| 255 heads, 63 sectors/track, 60801 cylinders
5| Units = cylinders of 1 6065 * 5 12 = 8225280 bytes
6|
7| Device Boot Start End Blocks Id
System
8| /dev/sdb1 1 12159 97675200 83
Linux
9| /dev/sdb2 12160 60801 390716865 5
Extended
10|/dev/sdb5 12160 12409 2008125+ 83
Linux
11|/dev/sdb6 12410 60801 388692675+ 83
Linux
12|
1| Command (m for help): aDan hasil akhirnya pun menjadi seperti berikut
2| Partition number (16): 1
Setelah itu kita nyatakan partisi swapnya dengan perintah
1| Command (m for help): t
2| Partition number (16): 5
3| Hex code (type L to list codes): 82
4| Changed system type of partition 5 to 82 (Linux swap)
5|
1| Command (m for help): pjika sudah yakin dengan partisi yan gkita buat, kemudian tekan perintah W untuk
2|
3| Disk /dev/sdb: 500.1 GB, 500107862016 bytes
4| 255 heads, 63 sectors/track, 60801 cylinders
5| Units = cylinders of 1 6065 * 5 12 = 8225280 bytes
6|
7| Device Boot Start End Blocks Id
System
8| /dev/sdb1 * 1 12159 97675200 83
Linux
9| /dev/sdb2 12160 60801 390716865 5 Extended
10|/dev/sdb5 12160 12409 2008125+ 82
Linux Swap
11|/dev/sdb6 12410 60801 388692675+ 83
Linux
menuliskan perubahan yang sudah kita lakukan kedalam harddisk.
Walaupun Fdisk dapat mengenali berbagai macam tipe filesystem, tetapi fdisk tidak
dapat langsung melakukan pembuatan filesystem untuk filesystem yang
bersangkutan. Misalkan, kita membuat partisi dan ingin kita set sebagai FAT32.
Dengan perintah T, kita dapat menindent ifikasikan bahwa partisi tersebut FAT32,
tetapi tetap saja, partisi tersebut belum diformat sebagai FAT32.
Untuk melihat daftar filesystem yang dikenali oleh fdisk, kita dapat melihat dengan
memberikan perintah L
1| Command (m for help): l
2|
3| 0 Empty 1e Hidden W95 FAT1 80 Old Minix
be Solaris boot
4| 1 FAT12 24 NEC DOS 81 Minix / old Lin
bf Solaris
5| 2 XENIX root 39 Plan 9 82 Linux swap / So
c1 DRDOS/sec (FAT
6| 3 XENIX usr 3c PartitionMagic 83 Linux
c4 DRDOS/sec (FAT
7| 4 FAT16 <32M 40 Venix 80286 84 OS/2 hidden C:
c6 DRDOS/sec (FAT
8| 5 Extended 41 PPC PReP Boot 85 Linux extended
c7 Syrinx
9| 6 FAT16 42 SFS 86 NTFS volume set
da NonFS data
10| 7 HPFS/NTFS 4d QNX4.x 87 NTFS volume set
db CP/M / CTOS / .
11| 8 AIX 4e QNX4.x 2nd part 88 Linux plaintext
de Dell Utility
12| 9 AIX bootable 4f QNX4.x 3rd part 8e Linux LVM
df BootIt
13| a OS/2 Boot Manag 50 OnTrack DM 93 Amoeba
e1 DOS access
14| b W95 FAT32 51 OnTrack DM6 Aux 94 Amoeba BBT
e3 DOS R/O
15| c W95 FAT32 (LBA) 52 CP/M 9f BSD/OS
e4 SpeedStor
16| e W95 FAT16 (LBA) 53 OnTrack DM6 Aux a0 IBM Thinkpad hi
eb BeOS fs
1 7| f W95 Ext'd (LBA) 54 OnTrackDM6 a5 FreeBSD
ee EFI GPT
18|10 OPUS 55 EZDrive a6 OpenBSD
ef EFI (FAT12/16/
19|11 Hidden FAT12 56 Golden Bow a7 NeXTSTEPUntuk menghapuis partisi mirip dengan perintah-perintah sebelumnya, hanya saja
f0 Linux/PARISC b
20|12 Compaq diagnost 5c Priam Edisk a8 Darwin UFS
f1 SpeedStor
21|14 Hidden FAT16 <3 61 SpeedStor a9 NetBSD
f4 SpeedStor
22|16 Hidden FAT16 63 GNU HURD or Sys ab Darwin boot
f2 DOS secondary
23|1 7 Hidden HPFS/NTF 64 Novell Netware b7 BSDI fs
fd Linux raid auto
24|18 AST SmartSleep 65 Novell Netware b8 BSDI swap
fe LANstep
25|1b Hidden W95 FAT3 70 DiskSecure Mult bb Boot Wizard hid
ff BBT
26|1c Hidden W95 FAT3 75 PC/IX
27|
perintah yang digunakan adalah D.
Memformat partisi.
Apabila harddisk telah dipartisi, maka harddisk itu telah dipetakan kedalam
section, tetapi section-section itu masih kosong. Jika harddisk diibaratkan gedung
perpustakaan yang baru saja dibangun, maka rak buku, papan petunjuk, dan katalog
buku hendaknya disiapkan dahulu sebelum buku-buku dimasukkan untuk disimpan.
Jika sebuah partisi diibaratkan sebuah buku, maka filesystem ibarat kertas yang
digunakan untuk menulis. Berbeda jenis kertas yang dipakai, berapa garis yang
tersedia didalam satu halaman, sangat menentukan bagaimana proses kita menulis
di buku tersebut. Dan tentunya kalau kertas belum di pasang kedalam buku, kita
tidak bisa menulis i buku tersebut.
Didalam Linux, filesystem yang standart digunakan adalah ext2 dan ext3.
Filesystem ext3 mirip dengan ext2 ditambah dengan pencatatan proses penulisan
disk yang disebut dengan journal. Journal itu membuat sistem dapat pulih lebih
cepat apalagi li strik mati secara tiba-tiba.
Tool yang umum digunakan untuk membuat filesystem ext2 atau ext3 adalah
mke2fs. Perintah ini umum tersimpan di directory /sbin. Aplikasi mkfs.ext2 dan
mkfs.ext3 merupakan penyerderhanaan dari mke2fs yang pada prosesnya juga
menggunakan mke2fs yang sudah ditambahi ops i-opsi spesifik.
SPECIAL THANKS for UGOS. Terima kasih atas ilmu yang diberikan.
Comments
Post a Comment
Blog ini nofollow, jadi berkomentarlah yang baik jangan mengandung unsur:
-SARA
-SPAM
-Komentar berkaitan dengan artikel dan atau materi yang telah disajikan.
Go Blogger Indonesia ... :D