Hai semua, mungkin kalian ada yang pernah dengar sebuah cerpen karya seoran penulis muda yang sangat berbakat , tulisan ini sangat menyentuh banget namanya Kiyoshi Toriyama kayak ana - nama jepang ya.. heheh, setalah saya membaca ini rasanya NUSUKK banget ke hati. Cerpen ini saya posting karena saya mendapat tugas dari guru Sekolah saya dengan Mata Pelajaran B.Indonesia. Cerita ini intinya ya... #hiks hiks hiks. hampir nangis. Admin, gimana kalo langsung saya baca deh ceritanya...!!!. Sabar dulu para readers, anda boleh membaca dalam waktu 5,4,3,2,1, dan Lanjutkan. #Yes,Sir.
Arti Sebuah Pilihan
“Mamaaaaa.......Mamaaa.....jangan
pergi Maaaa......tunggu lyla !!”. Dengan tersentak, lyla tersadarkan dari mimpi
nya. Jantungnya berdetak dengan cepatnya. Ya dalam beberapa hari belakangan ini
wajah mama nya sering sekali muncul mimpi nya itu. “ huufft!! ohh.....ternyata
hanya mimpi” pikirnya dalam hati. Keringat tampak mulai membasahi kening lyla.
Dia hanya termenung, Nampak sekali ada kesedihan yang cukup mendalam, sejak
lyla di tinggalkan oleh mama nya tercinta beberapa tahun yang lalu. Setelah
mama nya meninggal kehidupan nya berubah drastis. Sedangkan papa nya setelah
perusahaan tempat kerjanya bangkrut kini menjadi pengagguran dan sering
mabuk-mabukkan dan menjadi orang yang pemarah. Sering kali pula lyla bertengkar
dengan papa nya itu. Lyla merupakan anak tunggal dalam keluarga nya. Jadi
tampak jelas betapa sepi nya hidup lyla. “Maaa...kenapa sih harus tinggalin
lyla sendiri?? lyla kangen banget ma Mama, lyla ingin sekali ketemu maaaa
!!”tanya
lyla dalam hati. Airmatanya tampak membasahi kedua bola mata indah yang mulai
berkaca – kaca itu. “Hiks...hiks...kenapa mama begitu cepat ninggalin lyla
sih??. lyla kembali termenung tak habis pikir. Pikiran nya sangat kacau malam
ini karena hampir setiap hari selalu bertengkar dengan papa nya, akibat
kebiasaan mabuk nya itu.
Sesaat
kemudian ia pun membaringkan kembali tubuhnya di tempat tidur. “besok aku ada
janji sama rino. Aku harus cepat - cepat tidur dan bangun pagi-pagi”. Semoga
esok pagi ada khabar gembira buat ku”. Pikir lyla dengan penuh harap. Tangan
nya kemudian mengusap airmata yang tersisa di pipi nya. Sesaat kemudian lyla
sudah kembali tertidur lelap. Meskipun pikirannya masih menerawang jauh di
antara kegelapan malam.
********
“Duk,,duk,,duk,,duk”.
Suara keras dari balik pintu membangunkan lyla dari tidur nya. Dari balik
jendela tampak sinar matahari sudah mulai muncul. lyla lalu mengusap mata nya
yang masih mengantuk. Sesaat kemudian terdengar lagi suara gedoran dari balik
pintu di ikuti suara kasar. “duk..duk..duk. Lil buka pintunya!! papah mau
bicara sama kamu!!. bentak papah dari balik pintu.
“cepetan
buka pintu nya!! atau papa dobrak nih!”kata papa yang sudah mulai mengeluarkan
kata – kata ancaman. Lyla segera membenahi pakaiannya. Sebelum membuka pintu,
lyla menarik nafas dalam-dalam supaya pikirannya tenang sejenak.
Lalu pintu
itu terbuka. Dari balik pintu terlihat wajah papa yang tampak marah sekali.
Nafasnya mengendus-endus tanda emosinya sudah memuncak. “kamu sengaja Yaa tidak
membukakan pintu kamar!! Kamu mau melawan papa Haaahh!!. bentak papa pada lyla
sambil tangan kanan nya yang mulai terangkat.
“Tampar aja
Pah! Lyla dah siap kok” kalau papah masih belum puas dengan yang semalam” jawab
lyla dengan lantang. Matanya dengan tajam menatap papa nya yang kian emosi
mendengar jawaban dari lyla.
“Papa butuh
uang buat beli minuman!” bentak papa. Tangannya kemudian di turunkannya
kembali. “Lyla lagi ga punya uang pah. Lagian....kan kemarin-kemarin uang baru
aja lyla kasih ke papa”. Jawab lyla sedikit menahan emosinya karena sudah capek
bertengkar dengan papa nya setiap saat.
“Udah
habis,” jawabnya singkat.
“Jangan
bohong kamu !!Cepetannnn! Mana duitnya!”. Bentak papa lagi yang sudah sangat
tidak sabar.
“ Beneran
nggak ada pah! Periksa aja dompet dan kamar lyla kalau ngak percaya !!” sambil
tangan lyla menadahkan tangannya mempersilahkan papa nya memeriksa kamar lyla.
Papanya lalu mendorong tubuh lyla dan masuk ke dalam kamarnya. Segala
benda-benda yang dia temukan segera di lemparnya begitu saja. Dalam sekejap
kamar itu pun menjadi berantakan tak beraturan. Lyla hanya terdiam melihat
tingkah laku papa nya itu. Lyla mencoba untuk menahan airmatanya yang mulai
keluar. Hati nya terasa sakit sekali melihat papa nya yang tak seperti dulu
lagi.
“Mana dompet
kamu!!” tanya papa dengan kesalnya.
“ itu di
atas meja belajar lyla” jawab lyla singkat saja. Papa langsung beranjak dari
tempat tidur menuju meja yang di tunjuk oleh lyla. Di ambilnya dompet itu,
semua isinya dia keluarkan. Didalam nya hanya di temukan selembar uang 10
ribuan saja.
“ Cuma
segini aja!! jangan bohong kamu!. Mana yang lainya berikan pada papa !!” dengan
nada penuh ancaman ke lyla. Lyla hanya menggelengkan kepalanya tanpa berkata
sepatah kata pun. “awas yaa...!! kalau papa temukan selain ini tau rasa kamu!
Jawabnya singkat sambil matanya terus memperhatikan seluruh kamar lyla. Tak
berapa lama pun akhirnya dia pergi begitu saja meninggalkan lyla seorang diri.
Seketika itu pun airmata turun dengan derasnya membasahi kedua pipi lyla.
Tubuhnya terasa lemas sekali dan akhirnya terjatuh. Lyla duduk bersandarkan
titian di tempat tidur, dengan pikiran yang kacau.
“
Maaaa....huuu...huuu..huu.. sampai kapan harus seperti ini terus.” Lyla udah
nggak tahan lagi maaa..” jawab lyla dengan suara surau nya. Tapi hanya angin
sepi yang berhembus menghampirinya.
********
Suasana
taman siang ini keliatan sepi sekali. Padahal hari ini adalah hari minggu,
tidak seperti biasanya. “ mungkin karena cuaca mendung kali yaa? Jadi sepi
gini” pikir lyla yang terduduk di antara bangku taman. Mata nya menatap ke sana
ke mari. Tampaknya dia menunggu seseorang. Ya lyla kebetulan siang ini ada
janji dengan rino kekasihnya itu bertemu di taman. Tanpa sadar lyla terlarut
dalam lamunan panjang. Entah apa yang dipikirkannya, hanya dia yang tahu. Dan “
Heyyy....melamun aja” diikuti rasa terkejut nya lyla yang tersadar dari
lamunannya.
“ kamu
mengagetkan aja rin...kemana saja kamu baru jam segini datang!! “ tanya lyla
pada rino. “ sory tadi ada urusan kantor bentar....oh ya kamu sudah makan belum
lil? Tanya rino mengubah topik pembicaraan. Wajah nya terlihat serius sesekali
terkadang tersenyum pada lyla.
“ Ga
rin...aku ga lapar” jawab lyla dengan suara berat. Wajah nya menunjukkan
suasana yang sedang mengalami permasalahan yang amat sangat.
Tiba – tiba
tangan rino memegang tangan lyla. Di eratnya tangan yang mungil dan lembut itu.
“ kamu pasti habis bertengkar lagi dengan papa mu ya? Kamu yang sabar
yaa....mungkin Tuhan sedang memberikan ujian buat kamu...pada akhirnya nanti
pun Dia akan memberikan jalan yang terbaik buat kamu Lil” wajah lyla hanya
tertunduk mendengar nasehat dari rino. Tak ada sepatah kata pun yang terucap
dari mulut nya. Rino terus menatap lyla dengan penuh senyum berharap sang
kekasihnya menemukan kembali semangatnya yang hampir habis.
Beberapa
saat keduanya hanya bisa terdiam. Lalu rino mengeluarkan sesuatu dari dalam
saku celananya. Sebuah amplop berwarna coklat dia sodorkan kepada lyla. “ nih
ambil kalau kamu butuh” jawab rino. Lyla hanya tertegun melihatnya, lalu di
terima nya amplop itu dengan kedua tangannya. “ maafkan aku rin kalau sudah
merepotkan kamu...aku janji kok kalau sudah punya uang pasti aku ganti “ jawab
lyla. Rino hanya mengangguk sambil tersenyum.
“ udah ga
usah di pikirin cara bayarnya...kapan – kapan aja ga apa – apa kok, lagian aku
juga ikhlas ngasih nya ke kamu”
Tampak binar
mata nya memandang wajah rino dengan pekat. Senyum dan kesedihan menjadi satu
dalam diri lyla. Di satu sisi ia merasa tak enak hati karena telah merepotkan
kekasihna itu, tetapi di lain sisi ia tak punya pilihan lagi.
“
heyy...kenapa diam!!” tangan lembut rino menepuk bahu lyla dan matanya
memandang lyla penuh senyum.
“ sekali
lagi terima kasih ya rin. Aku janji kalau sudah punya uang akan ku bayar
segera”. Setelah itu kedua insan manusia yang sedang di mabuk asmara itu hanya
terdiam membisu menemani awan yg kian gelap. Dan hari pun semakin sore.
**********
“Dari mana
saja kamu!!” wajah nya tampak penuh amarah memandang lyla. Lyla hanya menoleh
sebentar lalu tampak acuh membiarkan begitu saja sesosok pria separuh baya yang
adalah papa nya sendiri dan lalu melangkah menuju kamarnya.
Melihat
tingkah laku lyla membuat amarahnya semakin memuncak di hampiri nya anak semata
wayangnya itu, lalu tiba – tiba.
“
awww....sakit pah!!! di tariknya rambut lyla yang panjang sebahu itu dengan
kuat oleh si papa. Lyla hanya bisa meringis menahan sakit. Lalu di ambilnya
dengan paksa tas lyla.
Wajah nya
berubah gembira saat ia menemukan sebuah amplop berisi uang pemberian rino dari
dalam tas lyla.
Dengan
sekejap lyla langsung menghampiri sang ayah tercinta dan berusaha merebut nya
kembali. Dan “plakkkk” sebuah tamparan yang kuat mengenai pipi lyla. Lyla
terjatuh, akan tetapi tangannya masih sempat meraih kaki sang papa untuk
menahan nya yang hendak pergi.
“jangan pa
itu lyla pinjam dari rino” pinta lyla dengan sangat.
“perduli
setan!! Mo dari rino kek, dari siapa kek papa ga perduli” jawab papa dengan
lantang.
“ hahaha
akhir nya malam ini papa bisa minum sepuasnya”
“pah...
jangan di ambil pah!!! itu buat kehidupan kita sehari – hari !!”
Lyla
memegang erat kaki papa nya dan memohon dengan sangat. Memohon agar papa lyla mengurungkan
niatnya itu. Akan tetapi, dengan tanpa pikir panjang lalu di dorongnya tubuh
lyla hingga akhirnya ia tersungkur ke lantai.
“ kamu sama
saja dengan mama mu itu, lebih baik kamu susul saja mama mu itu ke akherat!!!”
dengan tawa
nya yang keras akhirnya ia pergi begitu saja meninggalkan lyla. Akhirnya ia pun
menangis. Dan ia tak bisa menahan emosi lagi dan “ papah jahattttt!!!!” teriak
lyla dengan sekuat tenaga di ikuti keheningan malam yang datang.
********
Telepon di
rumah rino tiba – tiba saja berdering, saat itu ia sudah mulai akan beranjak
tidur. Lalu segera di angkatnya telp itu.
“
rin.....ini aku lyla” jawab lyla dengan suara yang berat.
“ooo kamu
lil.......tumben malam – malam telp? Kamu kenapa lil ada masalah lagi dengan
papa mu ya?” simpati rino mendengar suara yang tidak biasa nya dari lyla.
“ ga kok rin
aku baik – baik aja, kamu tak usah khawatirkan aku.” jelas lyla, tetapi dalam
hati tetap saja rino perduli dengan kekasihnya itu.
Keduanya
sempat terdiam beberapa saat sebelum akhirnya lyla kembali membuka pembicaraan.
“rin....
terima kasih banyak yach karena selama ini, jika aku selalu punya masalah kamu
pasti selalu suport aku. Aku nggak tau lagi harus ngomong apa lagi ke kamu
selain kata – kata ini” jawab lyla yang sedari tadi airmata nya telah membasahi
kedua mata indah nya.
“kamu bicara
apa sich lil? Aku jujur nggak mengerti maksud kamu?” rino tampak bertanya –
tanya dalam hati.
“ nggak kok
rin....aku cuma pengen ngomong aja ke kamu” sambil menahan tangis dan kesedihan
yg di alami saat ini.
Suara lyla
tampak terbata – bata mengucapkan kata – kata yang membuat rino menjadi heran
ada apa gerangan dengan sang kekasih hati nya itu. Suasana kembali hening saat
keduanya hanya terdiam tanpa sepatah kata pun.
“
rin....aku....aku...sayang kamu...” tiba – tiba telepon langsung terputus
begitu rino mendengar kata – kata sayang yang terucap dari mulut lyla.
Di cobanya
kembali untuk menelpon balik tetapi tidak ada jawaban, tampaknya telp lyla
telah non aktif. Rino jadi berfikir – pikir sendiri tentang lyla. Rasa khawatir
dan cemas seakan menghantui perasaannya.
“ rin...
maafkan aku yach” ucap lyla dalam hati saat menutup telp itu.
*******
Udara dingin
mulai menyelimuti pagi ini. Dari kejauhan tampak sesosok tubuh yang berjalan
gontai menuju rumah lyla. Ya dia adalah papa nya lyla yang sedari malam tidak
pulang, tampak berjalan dalam keadaan mabuk berat. Dia berjalan memasuki rumah
itu tanpa berkata apapun. Matanya sayu berusaha menuju pintu kamar lyla.
“
duk...duk..duk..lil buka pintu nya!!!” seperti biasa kata-kata kasar sesekali
keluar dari mulutnya.
Tetapi tidak
ada jawaban dari dalam.
“lil!!!
bukaaa!!!” suaranya mulai meninggi.
Emosinya
seketika timbul, di buka nya pintu itu dengan sangat keras hingga menimbulkan
suara “brakkk” akhirnya pintu terbuka. Suasana kamar gelap sekali.
“Lil dimana
kamu !!jangan sembunyi jawabbb !” teriak papa saat memasuki kamar lyla. Dan
tiba-tiba......raut wajah nya berubah seketika, sorot mata nya tertuju pada
sudut ruangan. Disitu terlihat sesosok tubuh yang tergeletak lemas hampir tak
bernyawa. Ia mendekati nya dengan perlahan di pandanginya sesosok tubuh itu
yang ternyata adalah lyla putri satu-satu nya itu. Seketika emosi yang tadi nya
memuncak berubah, badannya kelihatan kegetaran dan tak bisa bergerak sedikit
pun.
“
li....lil....lyla” jawabnya dengan suara terbata-bata. Terduduk lah ia sambil
memegang tangan dan wajah putrinya itu.
Sambil
meneteskan airmata “ Lil ! Lil ! Bangun Lil.... Ini papa !!” di gerak –
gerakkannya tubuh lyla tapi tidak ada jawaban.
Sekujur
tubuh lyla bersimbah dengan darah yang keluar dari lengan tangan kirinya. Darah
segar mengalir membasahi lantai kamar.
“li...lil.....bangun
lil... Jangan pergi...” pinta papa dengan suara bergetar.
“
akhhhhhhhhhh...” di pukulnya lantai kamar beberapa kali sebagai tanda sebuah
penyesalan yang amat sangat.
“ papa yang
salah lil !! papa yang salah !!....seharusnya....seharusnya....” sesal nya
tanpa bisa menjelaskan lebih panjang. Di benamkan wajahnya ke tubuh lyla,
terdengar suarta tangis tiada henti di ucapkannya.
“ lil !!
bangun lil !! jangan Tinggalkan Papa mu ini sendirian !!” tak habis – habisnya
ia berkata tak karuan.
Tiba – tiba
sesosok bayangan bergerak memegang nya. Papa lyla tampak kaget begitu tahu
bahwa ternyata tangan lyla membelai rambutnya. Di lihatnya wajah lyla yang
tengah sekarat itu terlihat tersenyum kepadanya. Antara senang dan sedih yang
bercampur menjadi satu di dibelai nya wajah lyla.
“pa......pa........papah.....ga.....salah...kok”
terucap kata – kata surau dari mulut lyla. Matanya hanya bisa memandangi wajah
papa nya dengan tersenyum.
“
li.....li....lyla......kangen......sama.....mama”li....lyla.....ingin.....ketemu......sa...sama.....mama....pah”
jawab lyla
dengan suara terbata – bata.
“ iya
lil....papa yang salah...semua karena salah papa....”
“Ngg.....nggak.....pa....pa....papa....nggak.....salah
kok”
“papa.....adalah....orang....yang....penuh
tanggung jawab.....pada mama....dan juga....lyla”.
Lyla......mau.....papa......seperti...du...dulu....lagi”.
Dengan mata
yang berbinar-binar sambil memegang erat tangan lyla “ lil !! papa
janji....mulai hari ini papa akan berubah !!! ya berubah demi kamu putri kecil
ku !!”
“
I....iya.....lyla....percaya kok” jawab lyla yang terlihat pucat. “ iya papa
janji !!! papa janji !! kita mulai lagi kehidupan ini dari awal yach”. Mulai
besok ! Papa akan cari kerja, buat menghidupi kebutuhan sehari-hari kita lil
!!”.
Lyla hanya
tersenyum mendengar perkataan dari sang papa. Sesekali airmatanya mengalir
membasahi pipinya. Lyla terlihat sangat bahagia melihat perubahan drastis dari
papa nya itu. Ia sekan melihat sesosok pria yang ia kenal dulu sebelum mama nya
meninggal.
“
pah...ja..jaga......diri....papa....baik-baik....yach..” seketika suara lyla
terhenti, kesadarannya tiba – tiba hilang, tangan yang sedari tadi memegang pun
lemas seketika.
“
Tidakkkkkkkkkkkkkkkk......lylaaaaaaaa !!!!!”
*******
“rin....rin...ini
aku maya !!!!” jawab maya dengan tergesa -gesa.
“ada apa may
?? kok keliatan nya penting banget sampai pagi-pagi telp aku” jawab rino dengan
terheran – heran.
“lil.....lyla
rin !! lyla rin !!” hanya itu kata-kata yang terucap dari maya.
“ lyla
kenapa may ?? jawab yang jelas dunk” jawab rino menjadi penasaran apa yang
terjadi.
“lyla......lyla
meninggal rin !! lyla meninggal !! jelas maya pada rino.
Bagai petir
menyambar tubuh nya di pagi hari. Rino tak kuasa menahan gejolak dalam diri
nya. Tubuhnya langsung lemas mendengar perkataan dari maya. Telp yang di
pegangnya sedari tadi terlepas menghempas lantai. Kekhawatiran yang menjadi
kenyataan, ia pun langsung terduduk di lantai di ikuti tangis dan sebuah
penyesalan yang amat dalam mendengar berita kematian lyla.
“Rin ! Rin !
Kamu tidak apa – apa kan ? “ tanya maya berulang – ulang kali di balik telp.
Segera di
ambilnya telp itu “ aku nggak apa – apa kok may...” kali ini suara rino
terdengar surau tanda ia sangat terpukul sekali dengan apa yang menimpa diri
nya.
Dengan
bergegas segera ia menuju rumah lyla di temani oleh maya yang juga menjadi
teman baik nya dan lyla.
******
Suasana
pemakaman sedikit demi sedikit mulai di tinggal kan oleh para pelayat yang
sedari tadi ikut menemani. Cuaca terlihat mendung tanda bahwa sebentar lagi
akan datang hujan.
“ rin.....
aku tunggu di mobil ya !! kamu yang tabah..... mungkin tuhan punya jalan
sendiri buat lyla. Semoga ia tenang di alam sana” jelas maya memberi semangat
pada rino.
“ iya
may.... makasih ya” jawab rino.
Setelah itu
maya meninggalkan rino seorang diri. Didekati nya gundukan tanah yang masih
merah dan di taburi bunga itu. Terlihat papa lyla duduk dengan tangan memegang
erat batu nisan yang tertulis nama lyla.
Rino
mendekatinya dan duduk berada di samping pria separuh baya itu. “ oom....rino
turut berduka cita atas meninngalnya lyla”. Lyla orang yang tegar dalam menghadapi
masalah dan rino sangat sayang sekali sama lyla”. Rino ikut sedih atas kematian
lyla” jelas rino dengan suara lirih.
Papa nya
lyla pun menoleh dengan di ikuti senyuman ke arah rino. Di tepuk nya pundak
rino dengan tangannya.
“ sama –
sama nak rin.....lyla pasti juga sangat sayang sama kamu “. seharusnya oom yang
berada di dalam kuburan ini bukan lyla....hiks...hiksss...” sesal nya sambil
memegang erat batu nisan itu.
Lalu ia
mengeluarkan sesuatu dari saku kemeja hitam nya itu. “ ini kata -kata terakhir
yang sepertinya di tulis oleh lyla sebelum meninggal, mungkin ini di tujukan
buat kamu rin.....terimalah”.
Di
serahkannya sepucuk kertas putih itu kepada rino. Sesaat kemudian ia berdiri
dan melangkahkan diri meninggalkan rino, tampak dari kejauhan suara isak tangis
nya terdengar tiada henti.
******
Titik –
titik air sedikit demi sedikit jatuh ke atas bumi. Nampak nya hujan akan segera
turun. Rino masih saja terpaku dengan kenyataan ini, di pandangi nya batu nisan
itu oleh rino, di peganginya erat - erat. Terkadang ia pun mencium nya
sesekali. “ seandai nya malam itu aku ada di sana.....aku.....aku pasti tidak
akan biarkan hal ini terjadi lil !!” sebuah ungkapan dalam hati yang terucap
dari mulut rino.
Lalu di
bukanya sepucuk kertas yang di berikan oleh papa lyla kepadanya itu dan ia pun
membacanya.
“dear
rino....maafkan aku yach kalau aku tidak bisa menjadi yang terbaik buat kamu.
Kamu pasti marah atas tindakan yang aku lakukan ini. Tapi !! tapi !! aku nggak
punya pilihan lain rin. Aku sudah bosan dengan kehidupan ku ini. Aku ingin
sekali bisa bebas!! lepas layaknya merpati putih di angkasa. Aku ingin menjadi
seperti malaikat yang tak pernah mempunyai beban sama sekali. Meskipun aku tahu
bahwa tindakan yang aku lakukan ini mungkin salah menurut mu.
Rin....selama
ini kamu telah banyak membantu aku, di saat aku sedih dan di saat aku senang
kamu selalu berada di sisiku. Aku senang sekali rin, kamu sudah memberikan
warna dalam dunia ku.....mudah – mudahan kamu mau memaafkan aku. Jujur dalam
hati ku, aku sayang sekali sama kamu. Kamu jaga diri baik – baik yach. Mungkin
suatu saat nanti kita akan di pertemukan kembali. Yaaaa....suatu saat nanti,
dan aku pasti akan menunggu hari itu tiba !!”. luv lyla.
Bergetar
hati rino membaca surat itu. Airmata nya menetes membasahi kertas itu. Dengan
sekejap di peluknya gundukan tanah tempat bersemayamnya lyla. Di genggamnya
erat – erat, seakan – akan lyla lah yang ia dekap.
“
lil.....bodoh kamu....hiks...hiks....kenapa kamu lakukan hal bodoh ini !!”.
kamu pasti sadar bahwa perbuatan mu ini tidak akan menyelesaikan permasalahan
yang kamu hadapi.... benar kan lil !!” sesal rino dengan tangan memukul –
mukulkan ke tanah.
“ percuma
aku menangis.... percuma aku menyesali ini semua....semua ini tidak akan
mengembalikan kamu lagi”
“lil aku
janji !! aku juga akan menunggu hari itu..... dan sampai kapan pun cinta ku ini
tak akan pernah pudar”
“
yaaa....semoga kamu tenang di alam sana” rino mengakhiri pembicaraannya dan
berdiri perlahan meninggalkan lyla seorang diri di lubang yang gelap itu. Dan
akhirna hujan pun turun mengiringi kepergian rino.
Comments
Post a Comment
Blog ini nofollow, jadi berkomentarlah yang baik jangan mengandung unsur:
-SARA
-SPAM
-Komentar berkaitan dengan artikel dan atau materi yang telah disajikan.
Go Blogger Indonesia ... :D