-Makalah Mading "Processor"-Processor adalah
sebuah IC yang mengontrol keseluruhan jalannya sebuah sistem komputer dan
digunakan sebagai pusat atau otak dari komputer yang berfungsi untuk
mengendalikan semua komponen di dalam komputer, mengolah data, dan mengeksekusi
semua sistem operasi yang diinstal di dalam komputer.
Suatu Processor terletak pada bagian
motherboard dimana ada socket khusus yang ada pada motherboard dan socket
tersebut ada berbagai macam sesuai dengan pin-pin yang ada pada processor.
BAGIAN
DALAM PROCESSOR
1.ALU (Arithmetic
Logic Unit) adalah rangkaian digital yang
melakukan aritmatika dan logis operasi.
Tugas ALU:
1.
Melakukan semua perhitungan aritmatika (matematika)
yang terjadi sesuai dengan instruksi program.
2.
Melakukan keputusan dari suatu operasi logika sesuai dengan instruksi program. Operasi logika meliputi perbandingan dua operand dengan menggunakan operator logika tertentu.
2.CU (Control Unit) adalah salah satu bagian dari CPU yang
bertugas untuk memberikan arahan/kendali/ kontrol terhadap operasi yang dilakukan
di bagian ALU (Arithmetic Logical Unit) di dalam CPU tersebut.
3.Register Processor adalah sejumlah kecil memori komputer yang bekerja dengan
kecepatan sangat tinggi yang digunakan untuk melakukan eksekusi terhadap
program-program komputer dengan menyediakan akses yang cepat terhadap
nilai-nilai yang umum digunakan.Jenis-jenis Register:
1.
Register data.
2.
Register alamat.
3.
Register general purpose.
4.
Register floating-point.
5.
Register konstanta.
6.
Register vektor.
7.
Register special purpose.
8.
Register yang spesifik terhadap model mesin
Processor/CPU berfungsi layaknya kalkulator, hanya saja CPU
jauh lebih kuat daya prosesnya. Fungsi utama dari CPU adalah melakukan operasi
aritmatika dan logika terhadap data yang diambil dari memori atau dari
informasi yang dimasukkan melalui beberapa perangkat keras, seperti keyboard,
mouse, scanner, dll. Walaupun terdapat banyak jenis dan tipe processor
tetapi prinsip dan cara kerjanya hampir sama. Data yang diproses
tergantung dari perintah dan program yang dijalankan. Misalnya office,
photoshop, dll. Sebenarnya Processor tidak mengerti apa program yang
dijalankannya itu, ia hanya menjalankan perintah dari user. CPU dikontrol
menggunakan sekumpulan instruksi perangkat lunak komputer. Perangkat lunak
tersebut dapat dijalankan oleh CPU dengan membacanya dari media penyimpan,
seperti harddisk. Instruksi-instruksi tersebut kemudian disimpan terlebih
dahulu pada memori fisik (RAM), yang mana setiap instruksi akan diberi alamat
unik yang disebut alamat memori. Selanjutnya, CPU dapat mengakses data-data pada
RAM dengan menentukan alamat data yang dikehendaki. Berikut ilustrasinya:
1.
Program yang tersimpan di harddisk dikirimkan pada memory (ram).
2.
Lalu processor membaca program dari ram menggunakan memorry controller.
Contoh :
Ketika
kita membuka suatu program maka program yang tersimpan pada harddisk atau media
lainnya akan dikirim pada memory. Dan bila kita memberikan perintah maka
program tersebut memberikan instruksi kepada processor untuk diproses. Itu
sebabnya bila anda mebuka terlalu banyak software sedangkan memory yang anda
gunakan berkapasitas kecil, proses komputer menjadi lambat . Hal ini terjadi
karena kapasitas ram/memory penuh dengan program sehingga proses menjadi
lambat.
Apabila perintah yang kita kirim berbentuk instruksi maka
akan ditampung di bagian Control Unit di Program-storage, namun apabila berbentuk data maka akan
ditampung di Working-storage. Jika register siap untuk menerima pengerjaan eksekusi, maka Control Unit
akan mengambil instruksi dari Program-storage untuk ditampungkan ke Instruction
Register, sedangkan alamat memori yang berisikan instruksi tersebut ditampung
di Program Counter. Sedangkan data diambil oleh Control Unit dari
Working-storage untuk ditampung di General-purpose register (dalam hal ini di
Operand-register). Jika berdasar instruksi pengerjaan yang dilakukan adalah
aritmatika dan logika, maka ALU akan mengambil alih operasi untuk mengerjakan berdasar
instruksi yang ditetapkan. Hasilnya ditampung di Accumulator. Apabila hasil
pengolahan telah selesai, maka Control Unit akan mengambil hasil pengolahan di
Accumulator untuk ditampung kembali ke Working-storage. Jika pengerjaan
keseluruhan telah selesai, maka Control Unit akan menjemput hasil pengolahan
dari Working-storage untuk ditampung ke Output-storage. Lalu selanjutnya dari Output-storage,
hasil pengolahan akan ditampilkan ke output devices.
Saat sebuah program dieksekusi, data mengalir dari RAM ke
sebuah unit yang disebut dengan bus, yang menghubungkan antara CPU dengan RAM.
Data kemudian didekode dengan menggunakan unit proses yang disebut sebagai
pendekoder instruksi yang sanggup menerjemahkan instruksi. Data kemudian
berjalan ke unit aritmatika dan logika (ALU) yang melakukan kalkulasi dan
perbandingan. Data bisa jadi disimpan sementara oleh ALU dalam sebuah lokasi
memori yang disebut dengan register supaya dapat diambil kembali dengan cepat
untuk diolah. ALU dapat melakukan operasi-operasi tertentu, meliputi
penjumlahan, perkalian, pengurangan, pengujian kondisi terhadap data dalam
register, hingga mengirimkan hasil pemrosesannya kembali ke memori fisik, media
penyimpan, atau register apabila akan mengolah hasil pemrosesan lagi. Selama
proses ini terjadi, sebuah unit dalam CPU yang disebut dengan penghitung
program akan memantau instruksi yang sukses dijalankan supaya instruksi
tersebut dapat dieksekusi dengan urutan yang benar dan sesuai.
Proses
Instruksi Pada CPU/Processor.
1. Instruction Fetch, berisikan
pemrosesan CPU dimana Control Unit mengambil data dan/atau instruksi dari
main-memory ke register,
2. Instruction Execute, berisikan
pemrosesan CPU dimana Control Unit menghantarkan data atau instruksi dari
register ke main-memory untuk ditampung di RAM, setelah Instruction Fetch
dilakukan. dan waktu untuk melakukan kedua proses tersebut disebut machine
cycles time.
Penghitung program dalam CPU umumnya bergerak secara
berurutan. Walaupun demikian, beberapa instruksi dalam CPU, yang disebut dengan
instruksi lompatan, mengizinkan CPU mengakses instruksi yang terletak bukan
pada urutannya. Hal ini disebut juga percabangan instruksi (branching
instruction). Cabang-cabang instruksi tersebut dapat berupa cabang yang
bersifat kondisional (memiliki syarat tertentu) atau non-kondisional. Sebuah
cabang yang bersifat non-kondisional selalu berpindah ke sebuah instruksi baru
yang berada di luar aliran instruksi, sementara sebuah cabang yang bersifat
kondisional akan menguji terlebih dahulu hasil dari operasi sebelumnya untuk
melihat apakah cabang instruksi tersebut akan dieksekusi atau tidak. Data yang
diuji untuk percabangan instruksi disimpan pada lokasi yang disebut dengan
flag.
Bilangan
yang dapat ditangani procesor.
Kebanyakan CPU dapat menangani dua jenis bilangan, yaitu
fixed-point dan floating-point. Bilangan fixed-point memiliki nilai digit
spesifik pada salah satu titik desimalnya. Hal ini memang membatasi jangkauan
nilai yang mungkin untuk angka-angka tersebut, tetapi hal ini justru dapat
dihitung oleh CPU secara lebih cepat. Sementara itu, bilangan floating-point
merupakan bilangan yang diekspresikan dalam notasi ilmiah, di mana sebuah angka
direpresentasikan sebagai angka desimal yang dikalikan dengan pangkat 10
(seperti 3,14 x 1057). Notasi ilmiah seperti ini merupakan cara yang singkat
untuk mengekspresikan bilangan yang sangat besar atau bilangan yang sangat
kecil, dan juga mengizinkan jangkauan nilai yang sangat jauh sebelum dan
sesudah titik desimalnya. Bilangan ini umumnya digunakan dalam
merepresentasikan grafik dan kerja ilmiah, tetapi proses aritmatika terhadap
bilangan floating-point jauh lebih rumit dan dapat diselesaikan dalam waktu
yang lebih lama oleh CPU karena mungkin dapat menggunakan beberapa siklus detak
CPU. Beberapa komputer menggunakan sebuah prosesor sendiri untuk menghitung
bilangan floating-point yang disebut dengan FPU (disebut juga math
co-processor) yang dapat bekerja secara paralel dengan CPU untuk mempercepat
penghitungan bilangan floating-point. FPU saat ini menjadi standar dalam banyak
komputer karena kebanyakan aplikasi saat ini banyak beroperasi menggunakan
bilangan floating-point.
Bagaimana cara kerja processor dalam memproses sebuah
aplikasi ?
Processor
terdiri dari dari 4 elemen yang melakukan operasi terhadap data, yaitu
instruksi, petunjuk instruksi, beberapa register dan ALU (Arithmetic Logic
Unit). Petunjuk instruksi akan memberi tahu processor dimana instruksi dari
sebuah aplikasi diletakkan di memori.
Cara processor
melakukan tugas : penunjuk instruksi mengarahkan fetch instruksi ke sebuah spot
di memori yang menampung sebuah instruksi. Fetch kemudian menangkap instruksi
tersebut dan memberikannya ke dekoder instruksi, kemudian mengamati instruksi
tersebut dan menentukan langkah selanjutnya untuk melengkapi instruksi
tersebut.
ALU kemudian
mengerjakan perintah yang diminta instruksi : menambah data, membagi data, atau
memanipulasi data yang ada. Setelah processor menerjemahkan dan mengerjakan
instruksi, unit kontrol memberitahukan fetch instruksi untuk menangkap
instruksi berikutnya di memori. Proses ini berlangsung terus menerus, dari satu
instruksi ke instruksi berikutnya, dalam suatu langkah yang rumit, untuk
menciptakan hasil yang dapat dilihat di monitor.
Untuk
meyakinkan semua itu berjalan dalam satu kesatuan waktu, bagian itu memerlukan
suatu clock generator. Clock generator meregulasi setiap langkah yang
dikerjakan processor. Seperti sebuah metronome, sebuah clock generator mengirim
pulsa-pulsa elektrik untuk menentukan langkah yang harus dikerjakan processor.
Pulsa tersebut diukur dalam jutaan langkah per detik, atau megahertz, yang
dikenal sebagai ukuran kecepatan processor. Semakin banyak pulsa dibuat,
semakin cepat kerja processor.
Bagaimana cara kerja processor dalam memproses banyak
aplikasi ?
Untuk
meningkatkan kinerja komputer, pembuat chip processor menempatkan sebuah
arithmetic logic unit (ALU) di dalam processor. Secara teoritis ini berarti
pemrosesan dapat dilakukan dua kali lebih cepat dalam satu langkah.
Sebagai
tambahan multiple ALU, kemudian diintegrasikan Floating Point Unit ke dalam
processor. FPU ini menangani angka dari yang paling besar hingga yang paling
kecil (yang memiliki banyak angka di belakang koma). Sementara FPU menangani
kalkulasi semacam itu, ALU menjadi bebas untuk melakukan tugas lain dalam waktu
yang bersamaan, untuk meningkatkan kinerja.
Processor juga
menambah kecepatan pemrosesan instruksi dengan melakukan pipelining instruksi,
atau menjalankan instruksi secara paralel satu dengan lainnya. Eksekusi dari
sebuah instruksi memerlukan langkah yang terpisah, sebagai contoh, fetching dan
dekoding sebuah instruksi. Sebenarnya processor harus menyelesaikan sebuah
instruksi secara keseluruhan sebelum melanjutkan ke instruksi berikutnya.
Sekarang sirkuit yang berbeda menangani langkah yang terpisah tersebut.
Begitu sebuah
instruksi telah selesai dalam satu langkah untuk dilanjutkan ke langkah
berikutnya, transistor yang mengerjakan langkah pertama bebas untuk mengerjakan
instruksi berikutnya, sehingga akan mempercepat kerja pemrosesan.
Sebagai
tambahan untuk meningkatkan kinerja processor adalah dengan memprediksi
cabang-cabang instruksi, yaitu memperkirakan lompatan yang akan dilakukan
sebuah program dapat dilakukan; eksekusi secara spekulatif, yaitu mengeksekusi
cabang instruksi yang ada di dapat; dan penyelesaian tanpa mengikuti urutan,
yakni kemampuan untuk menyelesaikan sebuah seri instruksi tidak berdasarkan
urutan normal.
Bagaimana processor membagi tugas dalam menjalankan
banyak aplikasi ?
Pemrosesan
instruksi dalam processor dibagi atas dua tahap, Tahap-I disebut Instruction
Fetch, sedangkan Tahap-II disebut Instruction Execute. Tahap-I berisikan pemrosesan
processor dimana Control Unit mengambil data dan/atau instruksi dari
main-memory ke register, sedangkan Tahap-II berisikan pemrosesan processor
dimana Control Unit menghantarkan data dan/atau instruksi dari register ke
main-memory untuk ditampung di RAM, setelah Instruction Fetch dilakukan. Waktu
pada tahap-I ditambah dengan waktu pada tahap-II disebut waktu siklus mesin
(machine cycles time).
Penghitung
program dalam processor umumnya bergerak secara berurutan. Walaupun demikian,
beberapa instruksi dalam processor, yang disebut dengan instruksi lompatan,
mengizinkan processor mengakses instruksi yang terletak bukan pada urutannya.
Hal ini disebut juga percabangan instruksi (branching instruction).
Cabang-cabang
instruksi tersebut dapat berupa cabang yang bersifat kondisional (memiliki
syarat tertentu) atau non-kondisional. Sebuah cabang yang bersifat
non-kondisional selalu berpindah ke sebuah instruksi baru yang berada di luar
aliran instruksi, sementara sebuah cabang yang bersifat kondisional akan
menguji terlebih dahulu hasil dari operasi sebelumnya untuk melihat apakah
cabang instruksi tersebut akan dieksekusi atau tidak. Data yang diuji untuk
percabangan instruksi disimpan pada lokasi yang disebut dengan flag.
Penjadwalan CPU
adalah dasar dari multi programming sistem operasi. Cara kerja dari penjadwalan
CPU adalah men-switch CPU diantara proses yang dikerjakan.
Penjadwalan CPU
terjadi apabila :
a) Proses berubah dari
running state ke waiting state.
b) Proses berubah dari
running state ke ready state.
c) Proses berubah dari
waiting state ke ready state.
d) Proses terminates.
Jenis-Jenis
Antrean (queue) :
a) Job queue adalah
kumpulan semua proses dalam system.
b) Ready queue adalah
kumpulan semua proses dalam main memory (memory utama), ready, waiting untuk
diekseskusi.
c) Devices queue adalah
kumpulan proses yang menunggu (waiting) untuk I/O devices.
Penjadwalan CPU
memiliki 3 jenis yaitu :
a) Long-Term Scheduler
adalah pemilihan proses yang akan dibawa ke antrean ready (ready queue).
b) Short-Term Scheduler
adalah pemilihan proses yang akan dieksekusi berikutnya dan Mengalokasikan CPU.
c) Medium-Term Scheduler adalah Proses yang
terkena swaping.
Bagaimana processor membedakan suatu aplikasi dengan
aplikasi lainnya ?
Sebuah komputer
akan bekerja apabila mendapat instruksi-instruksi yang dikemas dalam sebuah
program. Processor dari sebuah komputer hanya dapat mengeksekusi program yang
menggunakan instruksi-instruksi yang dapat dikenalinya. Instruksi-instruksi ini dikenal
sebagai instruksi mesin (machine instruction) atau instruksi komputer (computer
instruction). Kumpulan fungsi yang dapat dieksekusi processor disebut set
instruksi (instruction set) CPU. Instruksi mesin ini berupa kode-kode
biner.
Semua bahasa
pemrograman, baik bahasa assembler maupun bahasa tingkat tinggi yang digunakan
akan diubah menjadi bentuk kode biner oleh sebuah compiler yang biasanya sudah
tersedia dalam sebuah bahasa pemrograman, kemudian disimpan dalam memory
program.
Ketika program aplikasi dipanggil
oleh user dan dijalankan, processor akan mengenali aplikasi tersebut
berdasarkan kode-kode biner yang tersimpan didalam set instruksi. Setiap
program aplikasi memiliki kode-kode biner dan set instruksi yang berbeda satu
sama lain sesuai dengan program aplikasinya. Jadi processor dapat membedakan
antara satu aplikasi dan aplikasi lain berdasarkan kode-kode biner pada
set instruksi aplikasi tersebut.
1.
Tekan Kekunci socket pada socket
processor
2.
Buka clamp Processor
3.
Mengangkat Processor dengan
berhati-hati
4.
Bersihkan Tapak socket Processor
jika berhabuk(gunakan blower ataupun berus..berhati-hati untuk mengelakkan kerosakan
pada tapak processor
Catatan
:
Berhati-hati
semasa memegang dan memasukkan processor pada socketnya.Jangan menyentuh ic di
bawah Processor.Setelah Memasukkan Processor Baru anda pastikan bahagian atas
Processor menpunyai Processor greese.Jika processor anda baru,sudah ada greese
atau silikon pada bahagian atas processor,jika anda memasang Processor terpakai
anda perlu masukkan processor greese atau silikon untuk mengurangkan kepanasan
pada processor.
A. JENIS PROCESSOR
Untuk saat ini processor yang paling
dikenal di dunia yaitu Processor keluaran INTEL dan processor keluaran AMD
(Advanced Micro Devices), tapi bukan berarti hanya terdapat 2 pembuat processor
di dunia ini, masih ada lagi processor yang beredar dipasaran seperti
CYRIX,Nvidia,VIA,SiS. hanya saja memang 2 processor inilah yang paling dikenal
di Indonesia.
1. Procesor Intel
- Pentium II
- Pentium III
- Pentium IV
- Pentium IV Celeron
- Pentium D
- Dual Core
- Core 2 Duo
- Core 2 Extreme
- Quad Core
- Pentium II
- Pentium III
- Pentium IV
- Pentium IV Celeron
- Pentium D
- Dual Core
- Core 2 Duo
- Core 2 Extreme
- Quad Core
2. Procesor AMD
- Sempron
- Athlon
- Athlon AM2 X2
- Phenom
- Sempron
- Athlon
- Athlon AM2 X2
- Phenom
Selain itu ada beberapa nomor soket
processor sebagai rujukan untuk memilih processor dan motherboard yang sesuai:
Nomor
Soket Processor / No Pin
|
Jenis Processor Yang Bersesuaian |
Intel
|
|
Soket 423
|
Pentium IV / PGA (Pin Grid Array)
|
Soket 478
|
Pentium IV/ PGA 2nd Ver., Pentium
IV Celeron (DDRRAM)
|
Soket 603
|
Pentium IV Xeon (micro PGA)
|
Soket LGA 775
|
Pentium IV, Pentium D, Celeron
420, Celeron 430, Pentium Dual Core, Core 2 Duo, Core 2 Quad
|
Soket LGA 1155/1156
|
Core i3, Core i5, Core i7 (860,
870, 2600)
|
Soket LGA 1366
|
Core i7 (930, 950)
|
AMD
|
|
Soket 754
|
Athlon 64 (mPGA), Sempron
|
Soket 939
|
Athlon 64, Athlon 64-X2
|
Soket 940
|
Athlon 64 FX 51 (micro PGA)
|
Soket AM2
|
Athlon AM2, Athlon X2, Sempron
Limited Edition
|
Soket AM3
|
Sempron 140, Athlon II X2, Athlon
II X3, Athlon II X4, Phenom II X2, Phenom II X4, Phenom II X6
|
E. PERBEDAAN JENIS PROCESSOR INTEL
DAN AMD
Beberapa perbedaan, keunggulan dan
kekurangan prosesor Intel dan AMD :
1. Set instruksi pada Intel adalah
MMX, SSE,SSE2, dan SSE3, tetapi pada AMD SSE2 dan 3DNow. Tetapi dari sekian
banyak istruksi yang dipakai oleh intel sebetulnya telah ada dalam 3DNow-nya
AMD yang tidak dimiliki oleh Intel.
2. L1 pada Intel maksimal 32K,
sedang pada AMD adalah 128K. Bedasarkan beberapa test AMD dengan L1 128K lebih
unggul dibanding dengan Intel.
3. Banyak transistor pada Intel 100
milyar sedang AMD 105 milyar.
4. Banyaknya Decoder, Integer, FP
pada intel lebih sedikit dibanding AMD yang secara signifikan perbedaan
tersebut meningkatan kinerja dari AMD.
5. Temperatur pada Intel dapat
diatur oleh processornya sendiri (processor akan mengurangi kecepatan jika
processor terlalu panas), pada AMD64 temperatur maksimum adalah 900C. Teknologi
Intel lebih unggul dibanding AMD.
6. AMD lebih unggul dalam pengolahan
komunikasi aplikasi, seperti transfer data pada modem, ADSL, MP3, dan Doubly
Digital Suround Sound.
7. Pipeline pada intel lebih panjang
dibanding dengan AMD, tetapi pipeline Intel bermasalah pada pertukaran tugas,
sehingga pipeline intel kecepatannya melambat berada dibawah AMD.
8. Intel menang di brand image dan
marketnya, sedangkan AMD harganya yang lebih murah.
9. Pada prosesor Intel Pentium 4
harga standard, kinerjanya lumanyan cepat. Memang sih, untuk urusan grafis
masshi kalah dibanding dengan AMD, tapi paling tidak prosesor Intel tidak cepat
panas.
10. Pada prosesor AMD Athlon harga
agak murah dibanding Intel. Grafis bagus banget, kecepatannya lumayan, tapi
cepet banget panas dibandingkan Intel.
Adapun perbedaan lebih detail adalah
sebagai berikut :
1.
Arsitektur
Baik Intel maupun AMD memakai
pandangan yang berbeda terhadap prosesor, yakni dari arsitektur prosesor itu
sendiri. Dalam hal ini, tidak ada yang bisa dikatakan lebih unggul atau tidak. AMD
mengintegrasikan memory controller ke dalam prosesor nya, sehingga jalur data
antara prosesor dengan chipset jadi lebih singkat. Intel tidak mengintegrasikan
memory controller ini ke dalam prosesornya (meskipun sekarang pandangan itu
sudah dirubah dengan kehadiran Core i7 / codename Nehalem) dan lebih berfokus
pada penanaman memori internal pada prosesor. Baik Intel maupun AMD, memiliki
keunggulan masing-masing. Bagi AMD, penanaman memory controller yang sering
disebut sebagai HyperTransport ke dalam prosesor membuat transfer data rate
menjadi lebih cepat (karena data tidak harus menunggu dari memori utama),
tetapi menjadikan memori internal pada prosesor menjadi kecil. Bagi Intel,
pengintegrasian memory internal prosesor yang besar (didapat dari penanaman
jumlah transistor yang besar) membuatnya perkasa dalam hal aplikasi
multi-threading karena berkaitan dengan fungsi utama memori internal prosesor
itu sendiri (sebagai penyimpan data sementara yang akan diolah oleh prosesor),
tetapi kurang digdaya dalam kisaran harga. Kami mengakui,teknologi Intel
setingkat diatas teknologi AMD. Oleh karena itu, user harus membayar dana yang
lebih untuk sebuah prosesor Intel.
2.
Daily
Use
Kalo denger kata-kata orang, AMD itu
lebih ditujukan untuk gaming, sedangkan Intel ditujukan ke aplikasi berat.
Pandangan ini hampir benar, dikarenakan dalam hal gaming tidak dibutuhkan
memori prosesor yang besar (sering disebut L2 Cache) tetapi transfer data yang
cepat (sekarang sudah diambil alih oleh GPU). Intel jauh lebih menyenangkan
dipaksa bermain dengan banyak aplikasi karena memori internal nya yang besar
dibanding prosesor sekelas AMD.
3.
Frekuensi
dan chipset
Kedua hal ini Kami gabungkan karena
memiliki kaitan satu sama lain. Namun sebelum itu, satu hal yang Kami ingin
tekankan, jangan samakan antara frekuensi AMD dan Intel. Sebagai contoh,
prosesor AMD Sempron 3000+ 1,8GHz dengan Intel Pentium 4 1,8Ghz bukan berarti
memiliki kecepatan yang sama, Sudah ditekankan dari awal, karena AMD
mengintegrasikan HyperTransport ke dalam prosesor nya, sehingga proses transfer
data menjadi lebih cepat. (Lihat saja ke dalam produk AMD dan Intel di pasaran.
Apabila kalian jeli dalam melihat pasar, Produk-produk AMD hampir jarang ada
yang meiliki frekuensi lebih besar dari 3GHz (baik socket 754 maupun 939 /
940(AM2)). AMD dengan kecepatan 1,8GHz tersebut, sebenarnya performa nya sama
dengan Intel 2,2Ghz. (Tidak ada rumus perhitungan yang pasti akan hal ini,
tetapi kenyataannya demikian). Bagi frekuensi Intel yang kecil, hal ini bukan
jadi kendala besar buat Intel. Karena, dengan pengalaman yang banyak sebagai
produsen chipset bagus di platform motherboard Intel, maka R&D (research
and development) untuk chipset Intel berkembang dengan (sejak jaman Intel
denganpesat terutama dalam hal overclockingnya socket 478, sudah banyak
motherboard dengan chipset Intel di pasaran, mulai dari seri 845 hingga 975X.
Sedangkan AMD, baru mengintegrasikannya mulai dari chipset AMD 600 series
chipset yang digunakan untuk socket AM2). Makanya, jangan heran kalau prosesor Intel
dapat ditarik hingga mencapai clock speed 4GHz lebih hanya dengan menggunakan
air cooling bahkan stock cooling, sedangkan AMD sudah boyo untuk dipaksa lari
di 4Ghz walaupun menggunakan dice / phase cooling.
4.
Grafis
onboard
Untuk bab ini, Kami lebih suka untuk
langsung memberikan juara kepada platform AMD. Karena, motherboard-motherboard
dengan platform AMD banyak memakai chipset dengan grafis terintegrasi dari
nVidia maupun ATi Radeon yang sudah sangat memadai dalam hal grafis nya,
berbanding terbalik dengan Intel. Waktu sebelum merger antara AMD dengan ATi
dilakukan, beberapa produsen motherboard banyak menggunakan chipset nVidia pada
motherboard AMD (selain chipset AMD itu sendiri), sedangkan pada motherboard
Intel hal ini juga ada, tetapi sebagian besar hanya sebatas chipset
berkemampuan SLI (nForce 590, nForce 680). Hal ini dikarenakan persaingan tidak
langsung antara Intel dengan nVidia. (ketika AMD dan ATi join….intel ama nvidia
malah perang).
Onboard graphics intel? Jangan
diharapkan….Walaupun Intel telah megeluarkan chipset grafis GMA X4500 yang
sudah mendukung DX10 dan fitur Aero pada Vista, tetap saja masih sangat jauh
lebih baik nVidia maupun ATi.
5.
Overheating
Sedikit ilustrasi, ketika Kami
menanyakan apa yang ia ketahui tentang AMD, ia mengatakan bahwa prosesor AMD
itu cepat panas. (berbicara kondisi default ya….bukan setelah overclock loh).
Betul, apabila dibandingkan Intel seri Dualcore E2xxx dengan Athlon X2 4/5xxx
(memori internal prosesor sama, 1MB), maka Athlon lebih cepat panas. Mengapa?
Pendapat Kami pribadi, AMD lebih cepat panas karena dengan clock speed yang
besar, panas yang dihasilkan juga besar. Demikian hal nya dengan cooling dari
AMD yang cukup besar dengan bentuk persegi dan kipas yang airflow per second
nya kecil, tentu saja lebih cepat panas. Sebenarnya, berkaitan sedikit dengan
ilmu fisika, semakin besar suatu media, maka perambatan panas nya juga akan
semakin lama, sehingga panas dari prosesor yang akan dibuang oleh kipas melalui
heatsink akan jauh lebih lama dibandingkan heatsink fan yang kecil. (sekarang,
cooling Intel makin tipis aja kan ukurannya? ).
Kesimpulan dari Perbedaan Intel dan AMD :
1. Jika anda seorang penggila game
atau gamer sejati, yang gemar memainkan game sambil denger musik, gunakanlah
platform AMD. Pilih yang core speed nya berkisar antara 2GHz sampai 3Ghz. Game
tidak butuh memori internal prosesor yang besar.
2. Jika anda seorang analyst / video
creator / designer, pemakaian Intel akan sangat membantu pekerjaan Anda. Anda
tidak perlu menunggu dalam waktu yang lama ketika sedang mengerjakan proses
rendering / computing, karena internal memori prosesor yang besar.
3. Jika anda seorang yang gemar
browsing / komputasi standar, pilihlah prosesor dengan TDP (Thermal Design
Power) yang ber-watt kecil. Agar listrik anda hemat.
4. Jika anda seorang pemula yang
ingin belajar overclocking, silahkan berlatih dengan prosesor Dualcore Intel
(E2xxx series) atau Athlon X2 3/4xxx series. Chipset mainboard juga sangat
berperan dalam proses overclocking.
5. Jika anda seorang overclocker
yang sudah paham sedikit demi sedikit dengan overclocking, silahkan bermain
dengan prosesor yang anda suka, dengan mainboard berchipset bagus, dan
perhatikan masalah cooling.
6. Jika anda seorang enthusiast
overclocking dan gemar untuk melihat angka 5GHz ke atas di cpu-z, gunakan
Celeron 347 atau Pentium 4 631 dengan mainboard P965 (Broadwater). 5Ghz bisa
dicapai dengan hanya air cooling.
Comments
Post a Comment
Blog ini nofollow, jadi berkomentarlah yang baik jangan mengandung unsur:
-SARA
-SPAM
-Komentar berkaitan dengan artikel dan atau materi yang telah disajikan.
Go Blogger Indonesia ... :D